DPMPTSP Aceh dan BP2D Kepri Tingkatkan Kerjasama IMT-GT
Banda Aceh - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh dan Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BP2D) Provinsi Kepulauan Riau melakukan koordinasi dan studi komparatif kerjasama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) di Banda Aceh, Senin (29/5/2023).
Koordinasi dan studi komparatif ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antara kedua provinsi dalam mengembangkan potensi daerah dan subregional di kawasan IMT-GT, khususnya di bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu.
Kepala DPMPTSP Aceh, Marzuki, SH menyambut baik kunjungan rombongan dari BP2D Provinsi Kepulauan Riau yang dipimpin oleh Ibu Elizarwati, MM, Kabid Koordinasi Perencanaan dan Fasilitasi Kerjasama. Beliau mengatakan bahwa kunjungan ini dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dalam bertukar pengalaman dan informasi mengenai pelaksanaan program/proyek kerjasama IMT-GT di Provinsi Aceh.
“Kami sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh BP2D Provinsi Kepulauan Riau untuk menjadi lokus studi komparatif kerjasama IMT-GT. Kami berharap kunjungan ini dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi kami dalam mengembangkan potensi daerah dan subregional di kawasan IMT-GT,” ujar Marzuki.
Ibu Elizarwati menyampaikan terima kasih atas sambutan dan pelayanan yang diberikan oleh DPMPTSP Aceh. Beliau menjelaskan bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk melakukan koordinasi dan studi komparatif mengenai pelaksanaan program/proyek kerjasama IMT-GT di Provinsi Aceh, khususnya di bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu.
“Kami datang ke sini untuk belajar dari pengalaman DPMPTSP Aceh dalam mengelola penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu yang berkaitan dengan kerjasama IMT-GT. Kami juga ingin mengetahui perkembangan sektor-sektor strategis di Provinsi Aceh yang dapat menjadi peluang kerjasama dengan Provinsi Kepulauan Riau,” kata Ibu Elizarwati.
Dalam rapat yang berlangsung selama satu setengah jam tersebut, kedua belah pihak saling bertukar informasi dan pertanyaan mengenai berbagai aspek kerjasama IMT-GT, seperti struktur kelembagaan, peran pemerintah daerah, permasalahan dan hambatan, program/kegiatan yang pernah diusulkan, penganggaran terhadap usulan program/kegiatan, strategi yang dilakukan untuk memaksimalkan kerjasama IMT-GT, aturan yang dikeluarkan terkait dengan IMT-GT, peran dan keterlibatan pihak swasta dan stakeholder lainnya, serta sektor khusus yang diperuntukkan bagi pengembangan daerah kawasan perbatasan.
Kabid Promosi DPMPTSP Aceh, Junaidi, SE menyampaikan tentang potensi daerah perbatasan internasional dengan Provinsi Aceh yang berbatasan langsung dengan India dan Thailand. Beliau menjelaskan bahwa Aceh merupakan daerah terluar dan terdepan yang memiliki inisiatif untuk membangun konektivitas udara ke India melalui kerjasama regional IMT-GT Plus.
“Kami memiliki visi untuk menjadikan Aceh sebagai pusat pariwisata, perdagangan, dan investasi di kawasan IMT-GT. Kami juga memiliki beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dapat menjadi lokomotif pembangunan di bidang industri, pertanian, kelautan, dan energi terbarukan,” papar Junaidi.
JFT DPMPTSP Aceh, Abel Muhammad menyampaikan tentang peran Provinsi Kepulauan Riau sebagai ketua delegasi Indonesia dalam forum IMT-GT. Beliau menjelaskan bahwa Provinsi Kepulauan Riau memiliki visi untuk menjadi powerhouse dalam kerjasama perdagangan, pariwisata, industri halal, dan konektivitas di kawasan IMT-GT.
Purnairita Candra Kirana, S.IP, Analis Kerjasama Luar Negeri BP2D Provinsi Kepulauan Riau menyampaikan tentang penjelasan mengenai BP2D Kepri sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan pelaksanaan program/proyek kerjasama IMT-GT di Provinsi Kepulauan Riau.
“Kami berharap dengan adanya koordinasi dan studi komparatif ini, kami dapat belajar dari pengalaman DPMPTSP Aceh dalam mengelola penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu yang berkaitan dengan kerjasama IMT-GT. Kami juga ingin mengetahui perkembangan sektor-sektor strategis di Provinsi Aceh yang dapat menjadi peluang kerjasama dengan Provinsi Kepulauan Riau,” tutur Purnairita.
Rapat yang berlangsung dalam suasana akrab dan interaktif ini diakhiri dengan penyerahan cinderamata dari kedua belah pihak sebagai tanda persahabatan dan kerjasama. Kedua belah pihak juga sepakat untuk terus menjalin komunikasi dan koordinasi dalam rangka memperkuat kerjasama antara Provinsi Aceh dan Provinsi Kepulauan Riau di kawasan IMT-GT.