BI-DPMPTSP Aceh Tingkatkan Kerja Sama dan Promosi Investasi
BANDA ACEH - Rapat silaturahmi dan penguatan kerja sama antara DPMPTSP Aceh dan Bank Indonesia (BI) digelar pada Kamis (10/8/2023) di Ruang Rapat DPMPTSP Aceh. Rapat tersebut membahas upaya percepatan investasi di Aceh, termasuk persiapan penyelenggaraan Aceh Gayo Sustainable Investment Dialogue (AGASID) 2023 mendatang.
Kepala DPMPTSP Aceh, Marthunis, dalam sambutannya menekankan pentingnya melakukan langkah-langkah kecil menuju target capaian investasi di Aceh tahun ini. Menurutnya, target tersebut dapat tercapai melalui kerja sama semua pihak.
Ia menginformasikan telah diterbitkannya Pergub baru terkait sewa lahan dan insentif penanaman modal yang diharapkan dapat memudahkan masuknya investor ke Aceh. Marthunis juga mengingatkan perlunya penguatan fungsi IPRO (Investment Project Ready to Offer) dalam memberikan layanan prima bagi calon investor.
Sementara itu, Kepala BI KPw Aceh, Rony Widijarto, menilai pertumbuhan ekonomi Aceh masih tertinggal dibanding rata-rata nasional. Menurutnya, perlu adanya dorongan khusus bagi pelaku usaha lokal melalui pembinaan, pembiayaan, dan investasi.
Ia juga menyarankan agar investasi di Aceh dikaitkan dengan sektor perdagangan dan pariwisata yang memiliki potensi besar. Rony Widijarto turut menginformasikan rencana penyelenggaraan AGASID 2023 mendatang, yang diharapkan dapat mempromosikan potensi investasi di Aceh. Ia mengimbau perlunya koordinasi lintas instansi guna mendukung kelancaran acara tersebut.
Sementara itu, Deputi Kepala BI Perwakilan Provinsi Aceh, Prabu Dewanto, akan melakukan survei dan wawancara ke pelaku usaha untuk mendapatkan masukan terkait kendala investasi di Aceh.
Prabu Dewanto juga menyoroti perlunya promosi yang masif untuk membentuk citra positif Aceh sebagai destinasi investasi yang menarik dan menguntungkan. Disamping itu, ia merekomendasikan agar tahun 2024 dijadikan sebagai tahun pariwisata Aceh untuk mendongkrak sektor strategis tersebut.
Kepala Bidang Pengaduan DPMPTSP Aceh, Saifullah, menyinggung perlunya pendekatan kolaboratif dalam menangani masalah sosial terkait investasi di Aceh.
Menurutnya, kuncinya adalah membangun kepercayaan melalui informasi yang objektif dari berbagai pihak, termasuk tokoh agama dan akademisi independen.
Saifullah juga menyinggung perlunya kerja sama dengan media massa agar informasi yang disampaikan kepada publik lebih berimbang. Ia menegaskan bahwa dukungan masyarakat lokal sangat penting bagi keberhasilan investasi di Aceh.
Rapat tersebut ditutup oleh Kepala BI KPw Aceh dengan harapan AGASID 2023 dapat berjalan sukses dan berdampak positif bagi iklim investasi di Aceh ke depannya. Kerja sama lintas sektoral dan promosi yang masif dinilai sebagai kunci untuk menarik minat investor ke Aceh.