DPMPTSP Aceh dan BKPM RI Bahas Promosi Penanaman Modal

entry image

DPMPTSP Aceh dan BKPM RI Bahas Promosi Penanaman Modal

Author: Admin Date published: 3 Juli 2023

Jakarta - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh mengadakan audiensi dan coaching clinic bersama Direktorat Promosi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia pada Selasa dan Rabu (27 dan 28 Juni 2023) di Kantor BKPM Jakarta, dalam rangka penyiapan bahan promosi bersama BKPM RI.

Audiensi tersebut dihadiri oleh Gatot Subyargo Wijayadi, Kepala Sub Direktorat Wilayah Jawa dan Bali Kementerian Investasi/BKPM sebagai narasumber. Sedangkan peserta dari DPMPTSP Aceh adalah Abel Muhammad Agung, Riadi Husaini, dan Kausar Hanum yang merupakan analis kebijakan ahli muda sub koordinator bidang promosi penanaman modal.

Dalam audiensi tersebut, Gatot menjelaskan berbagai hal terkait dengan promosi penanaman modal, antara lain konsep DPMPTSP sebagai urusan pemerintahan, yang dijual dalam promosi penanaman modal adalah IPRO (Investment Project Ready to Offer), tahapan pembuatan IPRO, pentingnya memiliki keahlian dalam menghitung finansial proyek-proyek IPRO.

 “Promosi penanaman modal adalah salah satu tugas utama DPMPTSP sebagai urusan pemerintahan. Promosi penanaman modal harus dilakukan secara profesional dan strategis agar dapat menarik investor untuk berinvestasi di daerah kita,” kata Gatot sebagai narasumber utama kegiatan tersebut.

Gatot menekankan bahwa yang dijual dalam promosi penanaman modal adalah IPRO, bukan komoditas. IPRO adalah proyek-proyek investasi yang ditawarkan kepada swasta untuk mendapatkan pendanaan atau kerjasama. IPRO berasal dari proyek strategis daerah atau sektor unggulan daerah yang sesuai dengan visi gubernur/kepala daerah.

“IPRO adalah media kepada pelaku industri yang harus dipromosikan secara menarik dan meyakinkan kepada investor potensial. IPRO harus dibuat berdasarkan studi kebijakan tata ruang, analisis kelayakan teknis dan finansial, serta dokumen lengkap yang berisi informasi tentang proyek, termasuk lokasi, luas lahan, nilai investasi, skema kerjasama, insentif daerah, analisis risiko, dll,” jelas Gatot.

Gatot menyarankan agar DPMPTSP Aceh memiliki keahlian dalam menghitung finansial proyek-proyek IPRO agar dapat menarik minat investor. Pak Gatot juga menyarankan agar DPMPTSP Aceh memiliki fungsi JFT penata kelola penanaman modal yang dapat mengurus perizinan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan proyek-proyek IPRO.

“Kami dari Direktorat Promosi BKPM RI siap memberikan guidance dalam pembuatan IPRO kepada DPMPTSP Aceh. Kami juga mengundang DPMPTSP Aceh untuk berpartisipasi dalam kegiatan promosi penanaman modal yang diselenggarakan oleh BKPM RI, baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Pak Gatot.

Gatot menjelaskan dampak UU Cipta Kerja terhadap pemusatan layanan perizinan di seluruh Indonesia. Pak Gatot mengatakan bahwa UU Cipta Kerja memberikan kemudahan pemberian insentif dan kemudahan daerah, serta kemudahan berusaha daerah. Beliau mengharapkan agar DPMPTSP Aceh dapat menyesuaikan diri dengan perubahan regulasi tersebut.

Gatot turut menjelaskan tentang analisis investment intelligence, yaitu analisis mengenai potensi, peluang, tantangan, dan ancaman investasi di suatu daerah, karena analisis ini penting untuk menentukan strategi promosi yang tepat dan efektif.

Gatot memberikan contoh analisis investment intelligence yang telah dilakukan oleh BKPM RI untuk beberapa daerah. Pak Gatot menjelaskan tentang fasilitasi promosi luar negeri, khususnya IIPC (Indonesian Investment Promotion Center). Pak Gatot mengatakan bahwa IIPC adalah perwakilan BKPM RI di luar negeri yang bertugas untuk mempromosikan potensi investasi Indonesia kepada investor asing. Pak Gatot mengatakan bahwa DPMPTSP Aceh dapat berkoordinasi dengan IIPC untuk mendapatkan informasi tentang investor potensial, pasar tujuan, tren investasi, dll.

Selain daripada itu, Gatot menjelaskan tentang pemanfaatan dana DAK non fisik untuk pembuatan video promosi. Pak Gatot mengatakan bahwa video promosi adalah salah satu media yang efektif untuk menarik perhatian investor. Pak Gatot memberikan contoh video promosi yang telah dibuat oleh BKPM RI dan beberapa daerah.

Dirinya menyarankan agar DPMPTSP Aceh dapat membuat video promosi yang menampilkan IPRO dan sektor unggulan Aceh dengan kualitas yang baik dan professional.

Audiensi tersebut menghasilkan beberapa rencana kerjasama antara DPMPTSP Aceh dan Direktorat Promosi BKPM RI, yaitu DPMPTSP Aceh akan menyusun Dokumen Strategi Promosi per Sektor dan Wilayah berdasarkan analisis investment intelligence, melaksanakan kegiatan promosi penanaman modal, baik di dalam maupun luar negeri, dengan berkoordinasi dan bersinergi dengan Direktorat Promosi BKPM RI dan IIPC, membuat IPRO untuk sektor unggulan Aceh dengan bantuan guidance dari Direktorat Promosi BKPM RI, dan membuat video promosi yang menampilkan IPRO dan sektor unggulan Aceh dengan memanfaatkan dana DAK non fisik.

Audiensi tersebut berlangsung selama dua hari dan berjalan dengan lancar dan produktif. Kedua belah pihak berharap agar kerjasama ini dapat meningkatkan investasi di Aceh dan memberikan dampak positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.


share this article
image
image
Starting Invest in Aceh

These investment incentives and scheme is specifically designed to encourage potential investors and thus reap the positive effects of foreign direct investments (FDI).

Contact Us